Angkatan bersenjata Iran membunuh empat militan setelah serangan mematikan terhadap sebuah kantor polisi di wilayah tenggara yang bergolak, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa, sehingga jumlah korban tewas menjadi delapan.
Pada tanggal 26 Oktober, militan dari kelompok Jaish al-Adl terbunuh 10 petugas polisi di daerah Taftan, provinsi Sistan-Baluchistan – salah satu serangan paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
“Sebanyak delapan teroris telah terbunuh” selama operasi di provinsi tersebut, kata komandan Garda Revolusi Ahmad Shafahi, yang dikutip oleh pejabat tersebut. IRNA kantor berita.
“Empat belas teroris lainnya telah ditangkap,” termasuk tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam serangan Taftan, katanya, seraya menambahkan pasukan keamanan menyita sejumlah besar senjata dan amunisi.
Senin malam, IRNA mengutip komandan pasukan darat Garda Revolusi Mohammad Pakpour yang mengatakan bahwa para militan yang melakukan serangan tanggal 26 Oktober “bukan orang Iran”, tanpa menyebutkan kewarganegaraan mereka.
Sistan-Baluchistan terletak di perbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan, dan merupakan salah satu provinsi paling miskin di republik Islam tersebut.
Wilayah ini telah lama menjadi titik rawan serangan lintas batas oleh kelompok separatis, dan bentrokan antara pasukan keamanan dan kelompok bersenjata sering terjadi.
Pada awal Oktober, setidaknya enam orang, termasuk petugas polisi, tewas di provinsi tersebut dalam dua serangan terpisah.
Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Telegram.
Dibentuk pada tahun 2012 oleh separatis Baluch, kelompok ini dianggap sebagai “organisasi teroris” oleh Iran dan Amerika Serikat.
Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih