Berita Badan Fed yang bertanggung jawab atas rancangan tersebut memposting ulang tweet vulgar yang menyatakan AS menjadi Nazi Jerman

nisa flippa

Berita Badan Fed yang bertanggung jawab atas rancangan tersebut memposting ulang tweet vulgar yang menyatakan AS menjadi Nazi Jerman

Badan federal yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rancangan militerjika diperlukan, mem-posting ulang tweet vulgar pada hari Rabu yang menyatakan bahwa AS berada pada jalur yang mengingatkan pada Nazi Jerman.

“Untuk kalian semua yang bodoh di luar sana yang masih percaya bahwa wajib militer bersifat sukarela. Ingat Jerman 1936,” baca postingan X yang dibagikan oleh Sistem Layanan Selektif.

Tweet tersebut awalnya diposting oleh pengguna X bernama “SloJoe,” yang gambar profilnya menyertakan foto mendiang jenderal dan Menteri Luar Negeri Colin Powell.

Postingan tersebut tampaknya mengacu pada keputusan Adolof Hitler untuk memberlakukan kembali wajib militer di Nazi Jerman, yang merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Versailles, sebelum ia menduduki Rhineland pada tahun 1936.

Tweet vulgar itu muncul di halaman akun X Sistem Layanan Selektif selama lebih dari satu jam. SSS.Gov/X

Demokrat, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Minnesota Tim Walz, meningkatkan perbandingan Presiden terpilih Donald Trump dan Hitler di minggu-minggu terakhir kampanye presiden 2024.

Sistem Layanan Selektif tidak menanggapi permintaan komentar The Post.

Tweet yang di-posting ulang tetap ada di akun X SSS selama lebih dari satu jam, bahkan setelah tweet tersebut ditandai oleh reporter CBS News dan pengguna lain di platform media sosial.

“Apa yang terjadi dengan akun @SSS_gov (Layanan Selektif) X?” reporter Jim LaPorta menulis di X.

“Mengapa akun layanan selektif resmi me-retweet ini???” pengguna X lainnya yang kebingungan men-tweet.

Undang-undang AS mewajibkan hampir semua pria berusia antara 18 dan 25 tahun untuk mendaftar ke Sistem Layanan Selektif, yang mengelola database rancangan undang-undang negara tersebut.

Sistem Layanan Selektif bertanggung jawab untuk melaksanakan rancangan militer, jika diperlukan. SSS.Gov/X

Pada bulan Juni, Trump menepis anggapan bahwa ia akan mendorong wajib militer pada masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Trump, 78 tahun, menyebut gagasan wajib militer sebagai “gagasan konyol” sebagai tanggapan terhadap laporan Washington Post bahwa beberapa mantan pejabat pemerintah dan anggota parlemen dari Partai Republik melihat mandat wajib militer sebagai “obat” terhadap penurunan jumlah perekrutan militer.

“Cerita itu sama sekali tidak benar. Faktanya, saya bahkan tidak pernah memikirkan ide itu,” tulis Trump di Truth Social.

Sumber

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih

Also Read

Tags

url