Trump secara luas ingin memacu peningkatan manufaktur AS. Rencananya adalah menerapkan tarif 10% hingga 20% untuk barang-barang dari negara lain, dan tarif 60% untuk barang-barang dari Tiongkok.
Namun penting untuk dicatat bahwa tarif ini tidak dibayar oleh negara yang mengekspor barang tersebut, melainkan oleh negara yang mengimpor barang tersebut. Maka kemungkinan besar biaya tersebut akan dibebankan kepada konsumen, sehingga membuat produk seperti konsol game menjadi lebih mahal dibandingkan harga saat ini.
Meskipun prospeknya mengkhawatirkan, penting untuk digarisbawahi bahwa semua ini hanyalah hipotesis yang murni didasarkan pada kebijakan dan potensi hasil yang dapat ditimbulkannya.
Namun, Ed Brzytwa, CTA Perdagangan Internasional, menyimpulkan semuanya dalam sebuah wawancara Perangkat Keras Tom: “Tarif adalah pajak regresif yang dibayar orang Amerika. Mereka tidak dibayar oleh pemerintah asing. Tarif tersebut adalah pajak yang dibayar oleh importir di Amerika Serikat dan pemerintah asing serta negara-negara asing tidak membayar tarif tersebut. Jadi ketika saya mengatakan mereka regresif, itu berarti bahwa mereka merugikan orang-orang miskin dan orang-orang tidak mampu, lebih dari merugikan orang-orang kaya.”
[source gizmodo.com, via tomshardware.com]
Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih