Banyuwangi – Kabar baik datang bagi para pekerja di sektor rokok dan tembakau di Banyuwangi, Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengumumkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp1,8 juta per tahun bagi 2.450 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah tersebut. Bantuan ini diberikan melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan dijadwalkan mulai disalurkan pada Agustus 2024.
Program BLT DBHCHT ini bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada para pekerja yang terdampak oleh berbagai kondisi ekonomi yang tidak stabil, khususnya mereka yang bekerja di industri rokok dan pertanian tembakau. Total dana yang disiapkan untuk program ini mencapai angka Rp4,41 miliar.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini, menjelaskan bahwa bantuan ini adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama para buruh yang kerap kali terdampak oleh fluktuasi ekonomi. “Total dana yang disiapkan untuk BLT DBHCHT tahun ini mencapai Rp4,41 miliar,” ujarnya dalam pernyataannya pada 29 Juli 2024.
Henik menambahkan, peserta program ini dibagi menjadi 2 golongan, 300 buruh rokok dan 2.150 pekerja di sektor tembakau. Ia memastikan bahwa data penerima telah diverifikasi dengan baik dan didapatkan dari Dinas Pertanian serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyuwangi. Dengan begitu, distribusi bantuan ini dapat dilakukan dengan tepat sasaran, tanpa adanya penyimpangan.
Menurut Henik, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam industri rokok dan tembakau. ““ Semoga santunan ini berguna bagi pekerja yang tidak mampu,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi agar bantuan ini sampai ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan, serta digunakan untuk keperluan yang bermanfaat bagi keluarga penerima.
Menghadapi Tantangan Ekonomi: BLT Sebagai Solusi
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertanian tembakau dan industri rokok di Indonesia, khususnya di daerah-daerah penghasil utama seperti Banyuwangi, menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari perubahan kebijakan cukai, pergeseran konsumsi masyarakat, hingga dampak pandemi global yang turut memperburuk situasi ekonomi para pekerja di sektor ini.
Kondisi inilah yang mendorong pemerintah untuk mengambil langkah proaktif melalui program BLT DBHCHT. Program ini bertujuan untuk sedikit meringankan beban ekonomi para pekerja yang terkena dampak paling besar dari perubahan tersebut. Bagi para buruh tani tembakau, bantuan ini diharapkan dapat menutupi sebagian pengeluaran dasar mereka, terutama di masa-masa sulit ketika pendapatan mereka tidak menentu akibat faktor cuaca atau harga pasar yang tidak stabil.
Di sisi lain, bagi buruh pabrik rokok, bantuan ini bisa menjadi angin segar yang membantu mereka untuk tetap bertahan di tengah tekanan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak buruh di industri ini mengalami penurunan pendapatan seiring dengan berkurangnya permintaan produk tembakau, baik karena kebijakan cukai yang semakin ketat maupun pergeseran preferensi konsumen.
Mekanisme Pembagian yang Jelas dan tepat sasaran
Penyaluran bantuan tunai sebesar Rp1,8 juta ini akan dilakukan secara bertahap selama setahun, dengan harapan dapat memberikan dukungan berkelanjutan kepada para penerima manfaat. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berjanji akan melakukan penyaluran secara transparan dan tepat sasaran, dengan menggunakan data yang telah diverifikasi oleh instansi terkait.
Keterlibatan Dinas Pertanian dan Dinas Tenaga Kerja dalam mendata penerima manfaat memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar berhak yang akan mendapatkan bantuan. Selain itu, pemerintah daerah juga berencana untuk melakukan monitoring secara berkala guna memastikan bantuan tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh para penerima.
Program ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mendukung kesejahteraan masyarakatnya, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam mengelola dana hasil cukai tembakau. Dalam beberapa tahun terakhir, Banyuwangi telah menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para pekerja di sektor tembakau melalui berbagai program sosial, termasuk program BLT ini.
Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih