RAWALPINDI: Dua tim Kementerian Kesehatan yang melakukan surveilans demam berdarah dan vaksinasi polio menghadapi perlawanan dalam berbagai insiden di kota garnisun.
Pada kejadian pertama, seorang pekerja tim Dinas Kesehatan yang bertugas melakukan surveilans DBD diserang oleh seorang perempuan di Koloni Munawar.
Shakila Kausar, warga Chauntra, mengajukan FIR ke polisi dengan mengatakan bahwa dia sedang bertugas pada hari Kamis di Jalan No 10, Koloni Munawar, Jalan Adiala.
Ketika dia mengetuk pintu sebuah rumah, seorang wanita bertanya dari dalam dan ketika dia diberitahu bahwa mereka berasal dari departemen kesehatan yang menangani demam berdarah, dia menolak untuk mengizinkan mereka masuk.
Tim Dinas Kesehatan kemudian memberi tanda 'penolakan' di pintu utama rumah dan pergi.
Lebih lanjut Shakila mengatakan, saat mereka berjalan maju, wanita tersebut keluar dari rumah, mencengkeram lehernya dan memberi tanda pada pakaian dan wajahnya dengan spidol, sambil mengatakan bahwa sejak dia menandai pintu rumahnya, dia melakukan hal tersebut. sama di wajahnya.
Dia lebih lanjut mengatakan di FIR bahwa wanita yang marah itu menggunakan kata-kata kasar terhadapnya dan juga merobek Abayanya.
Menyusul pengaduan Shakila, sebuah kasus didaftarkan ke polisi dan penyelidikan diluncurkan.
Demikian pula, tim yang memberikan vaksinasi polio di Tahap VIII Kota Bahria menghadapi perlawanan dari setidaknya empat keluarga yang menolak anak-anak mereka divaksinasi terhadap penyakit yang melumpuhkan tersebut. Tim kesehatan kemudian memberi tahu polisi dan melanjutkan kampanyenya.
Diterbitkan di Fajar, 2 November 2024
Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih