Presiden terpilih Donald Trump telah mengumumkan bahwa Susie Wiles akan menjadi kepala stafnya di gedung Putihpenunjukan besar pertamanya pada pemerintahan keduanya.
Yang dijuluki 'Ice Baby' akan menjadi kepala staf perempuan pertama dalam sejarah AS.
Pria berusia 67 tahun ini menjalankan kampanye yang mendorongnya meraih kemenangan bersejarah dalam pemilu Kamala Harris pada Selasa malam.
Dia menjalankan kampanyenya dari belakang layar dan merupakan salah satu agen politik yang paling ditakuti dan efektif di negara ini.
Pembantu utama muncul di sampingnya saat dia menyatakan kemenangan bersama keluarga dan stafnya di West Palm Beach, Florida.
Donald Trump telah mengumumkan bahwa Susie Wiles akan menjadi kepala stafnya di Gedung Putih
“Susie Wiles baru saja membantu saya mencapai salah satu kemenangan politik terbesar dalam sejarah Amerika, dan merupakan bagian integral dari kesuksesan kampanye saya pada tahun 2016 dan 2020,” kata Trump. 'Susie tangguh, cerdas, inovatif, dan dikagumi serta dihormati secara universal.
Wiles dan ketua kampanye Chris LaCivita dipuji karena menjaga kampanye presiden ketiga Trump sebagian besar bebas drama.
'Susie akan terus bekerja tanpa lelah untuk Membuat Amerika Hebat Lagi. Merupakan suatu kehormatan yang layak untuk memiliki Susie sebagai Kepala Staf perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat. Saya yakin dia akan membuat negara kita bangga,' tambahnya.
Wiles pertama kali bekerja di politik nasional pada tahun 1980, bergabung dengan kampanye sukses Ronald Reagan dari Partai Republik sebagai penjadwal.
Dia kemudian bekerja di Florida untuk Walikota Jacksonville John Delaney dan kemudian sebagai penasihat Walikota Jacksonville John Peyton.
Wiles kemudian membantu Senator Rick Scott memenangkan jabatan gubernur Florida pada tahun 2010.
Dia sempat bekerja untuk pencalonan presiden tahun 2012 oleh mantan Gubernur Utah John Huntsman.
Wiles pertama kali dilantik ke dalam orbit Trump pada tahun 2016 yang sukses, mengelola operasi kampanye di Florida.
Negara bagian tersebut telah mendukungnya sejak awal, karena ia kemudian mengklaim kemenangan melawan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih